Zulhana (37 Tahun) Tetap Tegar Cari Nafkah, Urus Suami dan Anak
BWA-ZPP.Untuk bisa membayar kontrakan dan memenuhi kebutuhan pokok keluarga, penjahit bordir Zulhana (37 tahun) harus membanting tulang sendirian. Tidak mudah bagi ibu dua anak ini membagi waktu antara pekerjaan, mengurus anak dan mengurus suami.
Saat Zulhana menjahit bordir
Ibu muda ini tetap tegar menghadapi itu semua walau saat bercerita tak kuasa menahan air mata. Lelah terlihat jelas diraut wajahnya. Ketika bekerja pun sampai beberapa kali jatuh sakit karena terlalu capek. Namun dia yakin, apa yang dilakukannya adalah bentuk bakti pada suami.
Sang suami Fahmi Yunus, sudah hampir 4 tahun menjalani cuci darah (hemodialisa) akibat menderita gagal ginjal akut, sehingga tidak sanggup lagi mencari nafkah untuk keluarganya. “Semenjak suami saya sakit, saya yang mencari nafkah, mengurus anak-anak dan mengurus suami,” cerita Zulhana.
Walhasil pekerjaan warga gang HS, Pamulang Barat, Tangerang Selatan sering tertunda akibat harus mengantar anak sekolah, mengurusi pekerjaan rumah tangga serta mengantar suami cuci darah jika kondisinya lemah.
Hal ini tentu berimbas pada penghasilannya. Sehingga untuk bisa menutupi kebutuhannya, dia sering meminjam ke tetangga begitu juga ketika saatnya membayar kontrak rumah, namun uang tidak ada. “Kami tidak ingin diusir (dari kontrakan, red) dan hidup tidak layak di jalan,” kata Zulhana.
Melalui program Zakat Peer to Peer, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin meringankan beban Zulhana dengan membayar biaya kontrak rumah petaknya selama satu tahun.[]
Donasi yang dibutuhkan
Rp 6.000.000,- (Rp 500.000,- X 12 bulan)
Partner Lapang
Alimuddin Baharsyah
Disclaimer:
Jika hasil penggalangan dana project wakaf/donasi melebihi dari target yang dibutuhkan, maka kelebihan dana project ini akan dialihkan kepada program dan project lain di Badan Wakaf Al Qur’an berdasarkan kebijakan manajemen BWA.